BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Penelitian
merupakan suatu aktifitas ilmiah yang direncanakan dan dilakukan secara
sistematik, logis, rasional dan terarh untuk menjawab rasa igin tahu
berdasarkan data yang dikumpulkan secara metodologis. Berawal dari suatu
fenomena sosial dengan penetapan konsep tertentu sebagai konsep awal,
dilanjutkan dengan pengembangan rasa ingin tahu dan aktivitas ekstrapolasi lalu
diciptakan konsep baru yang kemudian dirumuskan permasalahan penelitian.
Metode
kualitatif adalah penelitian yang bersifat atau memiliki karakteristik, bahwa
datanya diajukan dalam keadaan sewajarnya dengan tidak dirubah dalam bentuk
simbol-simbol.
Penelitian
kualitatif kini kian menjaid populer dan meluas ke berbagai disiplin ilmu,
seperti pendidikan, sosiologi, psikologi, kedokteran, kebidanan, hukum, politik
dan sebagainya. Dalam dunia pendidikan dengan metode ini dapat mengetahui
bagaimana pandangan murid dan orang tua mengenai berbagai aspek sekolah. Ahli
sosiologi dapat meneliti pandangan berbagai suku mengenai dunianya, seorang
dokter dapat mengetahui pandangan pasien tentang penyakitnya, seorang jururawat
dapat mengenal pandangan-pandangan orang sakit tentang perawatan, seorang hakim
dapat mengetahui pandangan penjahat tentang kriminalitas, dan sebagainya.
Jumlah topik
yang diteliti jumlahnya tak terbatas, dan itu semua sangat menarik dan dapat
mengubah serta memperluas pandangan seseorang tentang masyarakat dan dunia.
Penelitian menjadi alat pendidikan bagi dirinya sendiri, menghilangkan prasangka
dan kepicikan.
B.
Rumusan Masalah
a.
Apa metode Kualitatif itu dan
hal yang ada di dalamnya ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
METODE KUALITATIF
Metode
Kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang
tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistik atau dengan cara
kuantifikasi lainnya. Metode kualitatif dapat digunakan untuk meneliti
kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi organisasi,
gerakan sosial, atau hubungan kekerabatan (Strauss dan Corbin 1997 : 1).
Bodgan dan
Taylor (1992 : 21-22) menyatakan bahwa metode kualitatif adalah salah satu
prosedur penelitian yang menghasilkandata deskriftif berupa ucapan atau tulisan
dan perilaku orang-orang yang diamati. Melalui metode kualitatif peneliti dapat
mengenali subjek, merasakan apa yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari.
Kirk dan Miller menyatakan bahwa metode kualitatif adalah tradisi tertentu
dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada
pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan
orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya.
Denzin dan
lincoln menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang
menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan
dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.
Berdasarkan
beberapa pengertian diatas maka, pengertian dari metode kualitatif adalah salah
satu metode penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman tentang
kenyataan melalui proses berfikir induktif. Melalui penelitian kualitatif
peneliti dapat mengenali subjek, merasaka apa yang mereka alami dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam pnelitian ini, peneliti terlibat dalam situasi dan setting
fenomena yang diteliti. Peneliiti diharapkan selalu memusatkan perhatian pada
kenyataan atau kejadian dalam konteks yang diteliti. Setiap kejadian merupakan
sesuatu yang unik, berbeda dengan yang lain, karena perbedaan konteks.
Di dalam
metode kualitatif pemilihan sampel acak tidak mutlak, malah sering tidak
digunakan, karena dalam banyak kasus hasilnya tidak di generalisasikan kepada
populasi. Tetapi pengambilan sampel probabilitas (seperti dalam eksperimen dan
survey) , termasuk sampel acak juga tidak dilarang. Yang penting, pemilihan
satu kasus atau satu individu lazimya didasari pertimbangan bahwa kasus atau
individu tersebut dianggap khas sebagai subjek penelitian.
Lincoln dan
Guba
menyatakan bahwa metode kualitatif memiliki sejumlah ciri yang membedakannya
dengan metode lainnya. Berikut ini adalah sepuluh ciri yang dimaksud :
·
Latar Alamiah
Hal ini dilakukan, menurut Lincoln dan Guba. Karena
ontologi alamiah menghendaki adanya kenyataan-kenyataan sebagai keutuhan yang
tidak dapat dipahami jika dipisahkan dari konteksnya. Mereka berasumsi, pertama
tindakan pengamatan mempengaruhi apa yang dilihat, karena itu hubungan
penelitian harus mengambil tempat pada keutuhan-dalam-konteks untuk keperluan
pemahaman. Kedua, konteks sangat menentukan dalam menetapkan apakah
suatu penemuan mempunyai arti bagi konteks lainnya.
Ketiga, sebagian
·
Manusia sebagai Alat
(Instrument)
Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan
bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama. Hanya manusia sebagai
instrumen pulalah yang dapat menilai apakah kehadirannya menjadi faktor
pengganggu sehingga apabila terjadi hal yang demikian ia pasti dapat
menyadarinya serta dapat mengatasinya.
·
Metode Kualitatif
Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa
pertimbangan. Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah
apabila berhadapan dengan kenyataan jamak. Kedua, metode ini menyajikan
secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden. Ketiga, metode
ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman
pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.
·
Analisis Data Secara Induktif
Analisis data secara induktif ini digunakan karena
beberapa alasan. Pertama, proses induktif lebih dapat menemukan
kenyataan-kenyataan jamak yang terdapat
dalam kata. Kedua, analisis induktif lebih dapat membuat hubungan
peneliti-responden menjadi ekplisit, dapat dikenal, dan akuntabel. Ketiga, analisis
demikian lebih dapat menguraikan latar secara penuh dan dapat membuat
keputusan-keputusan tentang dapat tidaknya pengalihan pada suatu latar lainnya.
Keempat, analisis induktif lebih dapat menemukan pengaruh bersama yang
mempertajam hubungan-hubungan. Kelima, analisis demikian dapat memperhitungkan
nilai-nilai secara eksplisit sebagai bagian dari struktur analitik.
·
Teori dari Dasar (grounded
theory)
Teori yang grounded adalah teori yang diperoleh secara
induktif dari penelitian tentang fenomena yang diijelaskan.
Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan teori
subtantif yang berasal dari data. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal. Pertama,
tidak ada teori a priori yang dapat mencakupi kenyataan-kenyataan
jamak yang mungkin akan dihadapi. Kedua, penelitian ini mempercayai apa
yang dilihat sehingga ia berusaha untuk sejauh mungkin menjadi netral. Ketiga,
teori dari-dasar lebih dapat responsif terhadap nilai-nilai kontekstual.
Jika peneliti merencanakan untuk jelas sesudah data dikumpulkan. Jadi, peneliti
dalam hal ini menyusun atau membuat gambaran yang makin menjadi jelas,
sementara data dikumpulkan dan bagian-bagiannya diuji.
·
Deskriftif
Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode
kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan
berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Dengan
demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan data untuk memberi gambaran
penyajian laporan tersebut. Data tersebut berasal dari naskah wawancara,
catatan lapangan, foto, videotape,dokumen pribadi, catatan atau memo, dan
dokumen resmi lainnya. Pertanyaan dengan kata tanya mengapa, alasan apa dan
bagaimana terjadi akan senantiasa dimanfaatkan oleh peneliti. Analisis data
yang menggunakan teknik deskriftif kualitatif memanfaatkan prosentase hanya
merupakan langkah awal saja dari keseluruhan proses analisis. Prosentase yang
dinyatakan merupakan ukuran yang bersifat kuantitatif bukan kualitatif.
Analisis kualitatif harus dinyatakan dalam sebuah predikat yang menunjuk pada
pernyataan keadaan, ukuran, kualitas.
·
Lebih Mementingkan Proses
daripada Hasil
Penelitian kualitatif lebih banyak mementingkan segi
proses daripada hasil. Hal ini disebabkan oleh hubungan bagian-bagian yang
sedang diteliti akan jauh lebih jelas diamati dalam proses. Bodgan dan Bigle
memberikan contoh seorang peneliti yang menelaah sikap guru terhadap jenis
siswa tertentu. Peneliti mengamatinyadalam hubungan sehari-hari, kemudian
menjelaskan tentang sikap yang diteliti. Dengan kata lain, peranan proses dalam penelitian
kualitatif besar sekali.
·
Adanya “Batas” yang Ditentukan
oleh “Fokus”
Penelitian kualitatif menghendaki ditetapkan adanya batas
dalam penelitian atas dasar fokus yang timbul sebagai masalah dalam penelitian.
Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, batas menentukan
kenyataan jamak yang kemudian mempertajam fokus. Kedua, penetapan fokus
dapat lebih dekat dihubungkan oleh interaksi antara peneliti dengan fokus.
Dengan kata lain, penetapan fokus sebagai pokok masalah penelitian penting
artinya dalam usaha menemukan batas penelitian. Dengan hal itu dapatlah
peneliti menemukan lokasi penelitian.
·
Desain yang Bersifat Sementara.
Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus
menerus disesuaikan dengan kenyataan yang berada di lapangan. Hal itu
disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, tidak dapat dibayangkan
sebelumnya tentang kenyataan-kenyataan jamak di lapangan. Kedua, tidak
dapat diramalkan sebelumnya apa yang akan berubah karena hal itu akan terjadi
dalam interaksi anatara peneliti dengan kenyataan. Ketiga, bermacam-macam
sistem nilai yang terkait berhubungan dengan cara yang tidak dapat diramalkan.
Dengan demikian, desain khususnya masalah yang telah ditetapkan terlebih dahulu
apabila peneliti turun kelapangan dapat saja diubah.
·
Hasil penelitian dirundingkan
dan disepakati bersama.
Peneliti kualitatif
lebih menghendaki agar pengertian dan hasil interpretasi yang diperoleh
dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang dijadikan sebagai sumber data.
Hal ini disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, susunan kenyataan dari
merekalah yang diangkat oleh peneliti. Kedua, hasil penelitian
bergantung pada hakikat dan kualitass hubungan antara pencari dan yang dicari. Ketiga,
konfirmasi hipotesis kerja akan menjadi lebih baik verifikasinya apabila
diketahui dan dikonfirmasikan oleh orang-orang yang ada kaitannya dengan yang
diteliti.
B.
Desain Penelitian Kualitatif
Desain
penelitian adalah suatu rencana tentang cara melakukan penelitian itu. Desain
penelitian kualitatif bersifat “emergent”, tidak dapat ditentukan lebih dahulu
dengan pasti, karena itu bersifat fleksibel. Desain ini tidak mengemukakan
hipotesis, sedangkan analisis dilakukan sejak awal penelitian.
Dalam
lapangan, peneliti mengadakan observasi sambil mengadakan catatan. Ia harus
memilih, mengadakan sampling tentang apa yang akan diberikan perhatian.
Tujuannya adalah memverivikasi informasi. Data yang diperoleh dapat segera
dianalisis untuk mencari maknanya dan harus ditinjau kembali berdasarkan data
yang diperoleh kemudian. Jadi dalam penelitian kualitatif pengumpulan dan
analisa data dapat berjalan serentak.
Data yang
diperoleh dari lapangan melalui observasi dan wawancara hendaknya segera diolah
dalam bentuk laporan. Berdasarkan laporan dan analisa akan timbul sejumlah
pertanyaan baru, yang menjadi pedoman untuk mengadakan observasi dan wawancara
selanjutnya. Data yang kemudian diperoleh dianalisa kembali dan dituangkan
dalam bentuk laporan. Penulisan dan analisa baru ini menimbulkan pertanyaan
baru pula. Disain ini disebut sirkuler mengikuti jalan lingkaran tanpa
putus-putus. Penelitian ini pada saatnya dapat dihentikan jika hasil penelitian
telah dianggap memadai atau memuaskan, atau penelitian telah sampai pada
taraf ketuntasan sehingga hampir tidak
ada lagi timbul hal-hal yang baru.
Instrument
penelitian dalam penelitian kualiatatif tidak bersifat eksternal atau objektif,
tetapi internal, subjektif yaitu peneliti itu sendiri tanpa menggunakan angket,
tes, atau eksperiment. Instrument dengan sendirinya tidak berdasarkan definisi
operasional. Yang dilakukan adalah menyeleksi aspek-aspek yang khas, yang
berulang kali terjadi, yang berupa pola atau tema, dan tema itu senantiasa
diselidiki lebih lanjut dengan cara yang lebih halus dan mendalam. Sedangkan
analisis data bersifat terbuka, dikatakan terbuka karena terbuka bagi
perubahan, perbaikan, dan penyempurnaan berdasarkan data yang baru masuk.
Analisa data dilakukan sejak mulai memperoleh data pada awal penelitian dan
berlanjut terus sepanjang penilitian.
Menurut
Bogdan dan Biklen dalam penyusunan disain penelitian dapat diikuti
petunjuk-petunjuk sebagai berikut :
·
Menentukan fokus penelitian
Masalah yang akan diteliti, yang pada awalnya masih umum
dan samar-samar akan bertambah menjadi jelas dan mendapat fokus setelah peneliti berada
dalam lapangan.
·
Menentukan paradigma penelitian
Menurut paradigma naturalistik, realitas, peristiwa atau
situasi tertentu dipandang dengan cara yang berbeda-beda.
·
Menentukan kesesuaian paradigma
dengan teori
Dalam mengadakan tafsiran untuk mengetahui maknanya,
peneliti dengan sendirinya akan menggunakan teori yang dianggapnya dapat
membantu.
·
Menentukan sumber data, lokasi
para responden
Dalam penelitian kualitatif yang dijadika sampel hanyalah
sumber yang dapat memberikan informasi, sampel dapat berupa hal, peristiwa,
manusia,situasi yang diobservasi.
·
Menentukan tahap penelitian
Tahap penelitian mempunyai tiga fase, yaitu Tahap
Orientasi, Tahap Eksplorasi, Tahap Member Check.
·
Menentukan instrument
penelitian
Instrument yang utama adalah peneliti itu sendiri,
manusia sebagai intrument memerlukan
latihan dan pengalaman.
·
Rencana pengumpulan data dan
pencatatannya
Pada taraf permulaan fokus masih samar-samar, observasi
dan wawancara masih mengenai hal-hal yang umum. Setelah fokus jelas maka
peneliti dapat menggunakan wawancara yang lebih berstruktur untuk memperoleh
data yang lebih spesifik. Dalam membuat catatan harus dibedakan data deskriptif
dan hasil tafsiran peneliti.
·
Rencana analisis data
Analisis dilakukan sepanjang penelitian dan dilakukan terus
menerus dari awal sampai akhir penelitian. Analisis dilakukan untuk
pengembangan hipotesis dan teori berdasarkan data yang diperoleh.
·
Rencana logistik
Hal ini menyangkut rencana jadwal penelitian, biaya,
alat-alat laporan dan perbanyakannya, dan seterusnya.
·
Rencana mencapai tinkat
kepercayaan akan kebenaran penelitian
Dalam penelitian kualitatif lazim digunakan istilah
internal dan eksternal validity, reliability,dan objectivy sebagai
syarat-syarat untuk menilai mutu penilaian.
·
Merencanakan lokasi
Salah satu hal yang harus dipikirkan adalah bagaimana caranya agar diizinkan untuk
memasuki lapangan..
·
Menghormati etika penelitian
Penelitian dapat mmengungkapkan hal-hal yang selama ini
tertutup bagi khalayak ramai dan seterusnya ingin tetap dirahasiakan.
·
Rencana penulisan dan
penyelesaian penelitian
Berhubung dengan keterbatasan waktu perlu dipertimbangkan
topik penelitian yang dapat diselesaikan dalam waktu yang tersedia.
C.
Pemanfaatan Penelitian
kualitatif
·
Memahami isu-isu rinci tentang
situasi dan kenyataan yang dihadapi seseorang.
·
Untuk keperluan evaluasi,
digunakan untuk lebih dapat memahami setiap fenomena yang sampai sekarang belum
banyak diketahui.
·
Digunakan untuk menemukan perspektif
baru tentang hal hal yang sudah banyak diketahui.
·
Digunakan oleh peneliti,
bermaksud meneliti sesuatu secara mendalam.
·
Dimanfatakan oleh peneliti yang
berminat untuk menelaah sesuatu latar belakang, misalnya tentang motifasi,
peranan, nilai, sikap, dan persepsi.
·
Digunakan oleh peneliti yang
berkeinginan untuk menggunakan hal-hal yang belum banyak diketahui ilmu
pengetahuan.
·
Dimanfaatkan oleh peneliti yang
ingin meneliti sesuatu dari segi prosesnya
·
Digunakan untuk meneliti
tentang hal-hal yang berkaitan den\gan latar belakang subjek penelitian.
·
Untuk memahami isu-isu yang
sensitif.
·
Memahami isu-isu rumit sesuatu
proses.
D.
Keraguan Terhadap Penelitian
Kualitatif
Para peneliti pada umumnya sangat terikat oleh metode
kuantitatif, maka timbul sejumlah pertanyaan terhadapa metode penelitian
kualitatif sebagai metode yang bisa diandalkan. Dibawah ini kami mengemukakan
beberapa pertanyaan dan kesanksiannya itu.
Apakah metode kualitatif ilmiah? Mereka yang
berpendirian mengajukan pertanyaan bahwa hanya penelitian kuantitatif yang
dapat dipandang sebagai ilmiah. Dalam penelitian ilmiah data yang dikumpulkan
dengan instrumen yang falid dapat dituangkan dalam bentuk angka-angka sehingga
dapat diolah dengan menggunakan statistik. Oleh karena itu penelitian harus disertai
pengukuran dan tanpa itu disangsikan keilmiahannya.
Dilain pihak para ilmuan berpendapat bahwa penelitian
tidak selalu pengujian hipotesis atau mengikuti meneliti langkah-langkah
tertentu untuk mencapai penyelesaian masalah. Penelitian dikatakan ilmiah
sepanjang itu dilakukan dengan cara ketat yaitu
berpegang teguh pada aturan-aturan tertentu, antara lain memperhatikan
tingkat kepercayaan data, keterbukaan bagi kritik dari pihak publik.
Apakah metode penelitian kualitatif dapat menghasilkan
generalisasi ? untuk mencapai generalisasi penelitian kualitatif
berusaha untuk membentuk suatu teori yang didasarkan atas data yang dikumpulkan
dan karena itu disebut Grounded Theory. Jika hasil penelitian itu berguna dan
dapat dipakai oleh orang lain dalam situasi yang dihadapinya, maka hasil itu,
ditinjau dari segi penelitian kualitatif, merupakan generalisasi. Dalam
penelitian kualitatif generalisasi ditentukan oleh taraf aplikasinya.
Apakah penelitian kualitatif tidak subyektif ? penelitian
kualitatif menyadari besarnya kemungkinan akan adanya bias dan unsur-unsur
subyektif. Segala sesuatu yang diamati harus melalui pikiran dan perasaan,
serta latar belakang peneliti sehingga bahaya bias mudah timbul. Justru karena
itulah peneliti harus berusaha memelihara objektifitas. Setiap informasi
diperiksa kebenarannya dengan membandingkan data dari sumber lain.
Apakah hasil penelitian kualitatif reliabel ? dalam
penelitian kualitatif hal serupa itu tidak mungkin oleh sebab instrumen pertama
adalah peneliti itu sendiri. Tiap peneliti mempunyai latar belakang yang
berbeda-beda apa yang diteliti, data yang dikumpulkan akan berbeda pula dan
karena itu akan memberikan hasil yang yang berlainan. Namun hasil setiap
peneliti dapat disebutkan reliabel selama didasrkan atas data yang banyak
dikumpulkan dengan cara yang cermat.
Dapatkah metode kualitatif dilakukan serempak dengan
metode kuantitatif ? kemungkinan itu ada bila misalnya suatu masalah
mengandung masalah aspek kualitatif dan kuantitatif. Pada umumnya menggunakan
kedua metode itu sekaligus akan menimbulkan banyak kesulitan. Alasannya adalah
bahwa kedua metode itu didasarkan atas paradigma yang berlainan. Oleh sebab itu
dianjurkan agar menggunakan salah satu metode yang sesuai dengan masalah yang
diselidiki.
Menurut Burgess (1-4) metode kuantitatif dan kualitatif
tidak perlu dipertentangkan dengan tajam, walaupun ada bahkan banyak
perbedaannya berbagai tehnik dapat digunakan bersamaan untuk memperoleh
berbagai jenis data.
BAB III
PENUTUP
a.
Kesimpulan
Pengertian dari metode
kualitatif adalah salah satu metode penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan
pemahaman tentang kenyataan melalui proses berfikir induktif. Melalui
penelitian kualitatif peneliti dapat mengenali subjek, merasaka apa yang mereka
alami dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pnelitian ini, peneliti terlibat dalam
situasi dan setting fenomena yang diteliti.
sepuluh ciri
yang dimaksud lincoln dan Guba tentang penelitian kualitatif
·
Latar Alamiah
·
Manusia sebagai Alat
(Instrument)
·
Metode Kualitatif
·
Analisis Data Secara Induktif
·
Teori dari Dasar (grounded
theory)
·
Deskriftif
·
Lebih Mementingkan Proses
daripada Hasil
·
Adanya “Batas” yang Ditentukan
oleh “Fokus”
·
Desain yang Bersifat Sementara.
·
Hasil penelitian dirundingkan
dan disepakati bersama.
Desain penelitian adalah suatu
rencana tentang cara melakukan penelitian itu. Desain penelitian kualitatif
bersifat “emergent”, tidak dapat ditentukan lebih dahulu dengan pasti, karena
itu bersifat fleksibel. Desain ini tidak mengemukakan hipotesis, sedangkan analisis
dilakukan sejak awal penelitian.
Para peneliti pada umumnya
sangat terikat oleh metode kuantitatif, maka timbul sejumlah pertanyaan
terhadapa metode penelitian kualitatif sebagai metode yang bisa
diandalkan, yaitu : Apakah metode penelitian kualitatif dapat
menghasilkan generalisasi ? , Apakah penelitian kualitatif tidak
subyektif ?, Apakah hasil penelitian kualitatif reliabel ? , Dapatkah
metode kualitatif dilakukan serempak dengan metode kuantitatif ?
Daftar Pustaka
Dedi Mulyana. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja
Rosdakrya, 2003.
Lexy J.
Moleong. Metodologi Penelitian Kualitati., Bandung : Remaja Rosdakarya,
2009.
Lincoln and
Guba. Naturalistik Inquiri .Beverlyhill : Sage Publication, 1985.